Hepatitis B merupakan salah satu penyakit hati yang cukup serius dan memerlukan perhatian khusus. Hepatitis B dapat bersifat akut (berlangsung kurang dari 6 bulan) atau kronis (berlangsung lebih dari 6 bulan). Infeksi virus yang menyerang organ hati ini dapat menimbulkan berbagai gejala hepatitis B yang bervariasi, mulai dari ringan hingga berat. Meski begitu, banyak orang yang terinfeksi tidak menyadari bahwa mereka mengidap penyakit ini karena gejala hepatitis B seringkali tidak muncul pada tahap awal. Mari pelajari lebih lanjut tentang penyakit ini, mulai dari gejala, cara penularan, risiko komplikasi, pengobatannya, hingga cara mencegahnya dengan vaksin hepatitis b.

BOOKING VAKSIN HEPATITIS ANDA DI KLINIK NK HEALTH TERDEKAT
Penyebab dan Cara Penularan Hepatitis B
Virus hepatitis B ditularkan melalui kontak dengan darah atau cairan tubuh dari orang yang terinfeksi. Gejala hepatitis B mulai muncul ketika virus tersebut berhasil masuk ke dalam tubuh dan menginfeksi sel-sel hati. Beberapa cara penularan yang umum terjadi meliputi:
- Kontak seksual dengan orang yang terinfeksi
- Berbagi jarum suntik (terutama pada pengguna narkoba)
- Dari ibu ke bayi selama proses kelahiran
- Kontak dengan darah atau luka terbuka dari orang yang terinfeksi
- Penggunaan alat-alat yang dapat menembus kulit (seperti alat tato atau tindik) yang tidak disterilkan dengan baik
Penting untuk diketahui bahwa virus hepatitis B tidak menular melalui makanan, air, berbagi peralatan makan, berciuman, berpelukan, batuk, bersin, atau menyusui.
Baca Juga : Vaksin Hepatitis B Jakarta: Lindungi Kesehatan Anda Sekarang!
Gejala Hepatitis B yang Perlu Diwaspadai
Banyak orang yang terinfeksi hepatitis B tidak menunjukkan gejala hepatitis B sama sekali, terutama pada tahap awal infeksi. Faktanya, sekitar 70% penderita hepatitis B tidak mengalami gejala sehingga banyak yang tidak menyadari bahwa mereka terinfeksi virus ini sampai mengalami komplikasi penyakit hati atau gejala berat yang tiba-tiba muncul.
Gejala Hepatitis B Akut
Pada kasus hepatitis B akut, gejala hepatitis B biasanya muncul dalam waktu 60-150 hari setelah terpapar virus. Beberapa gejala hepatitis B akut meliputi:
- Kelelahan berlebih
- Mual dan muntah
- Kehilangan nafsu makan
- Nyeri pada perut bagian kanan atas
- Nyeri sendi dan otot
- Demam ringan
- Penyakit kuning (jaundice) – perubahan warna kulit dan bagian putih mata menjadi kuning
- Urine berwarna gelap
- Feses berwarna pucat seperti tanah liat
Gejala-gejala ini biasanya berlangsung selama beberapa minggu dan kemudian membaik secara bertahap pada kebanyakan kasus.
Gejala Hepatitis B Kronis
Pada infeksi hepatitis B kronis, banyak orang tidak menunjukkan gejala hepatitis B hingga kondisi mereka menjadi serius. Beberapa mungkin tidak menyadari bahwa mereka mengidap hepatitis B kronis hingga bertahun-tahun kemudian ketika tes darah rutin atau pemeriksaan kesehatan lainnya menunjukkan adanya masalah dengan hati mereka.
Ketika gejala hepatitis B kronis akhirnya muncul, biasanya menandakan bahwa telah terjadi kerusakan hati yang signifikan. Gejala-gejala tersebut meliputi:
- Kelelahan berkepanjangan
- Kehilangan nafsu makan
- Nyeri perut yang persisten
- Pembengkakan pada perut (karena penumpukan cairan)
- Pembengkakan pada kaki
- Penyakit kuning (jaundice)
Baca Juga : Biaya Suntik Vaksin Meningitis di Jakarta – Vaksin Haji dan Umrah
Risiko dan Komplikasi Hepatitis B
Jika tidak diobati, hepatitis B dapat berlanjut menjadi hepatitis kronis yang berisiko menyebabkan komplikasi serius. Komplikasi yang paling umum dari hepatitis B kronis adalah sirosis hati (kerusakan hati permanen yang bisa menyebabkan gagal hati) dan kanker hati.
Gejala hepatitis B yang tidak ditangani dengan baik dapat berkembang menjadi kondisi yang lebih serius seperti:
- Sirosis hati – jaringan parut menggantikan jaringan hati yang sehat
- Gagal hati – hati tidak dapat berfungsi lagi
- Kanker hati
- Infeksi tersebar ke organ lain
Oleh karena itu, penting untuk mendeteksi hepatitis B sejak dini dan melakukan pengobatan yang tepat. Selain itu, hepatitis B juga dapat menular ke orang lain, sehingga perlu langkah pencegahan untuk mengurangi risiko penularan.
Baca Juga : CARI TAHU CARA KERJA VAKSIN HEPATITIS B ? INI DIA CARANYA!
Diagnosis Hepatitis B
Diagnosis hepatitis B biasanya dimulai dengan pemeriksaan fisik dan mengevaluasi gejala hepatitis B yang dialami pasien. Dokter kemudian akan merekomendasikan beberapa tes darah untuk mendeteksi virus dan menilai kondisi hati. Tes darah yang umum dilakukan meliputi:
- Tes antigen permukaan hepatitis B (HBsAg) – untuk mendeteksi keberadaan virus
- Tes antibodi terhadap antigen permukaan hepatitis B (anti-HBs) – untuk memeriksa kekebalan terhadap virus
- Tes antibodi terhadap antigen inti hepatitis B (anti-HBc) – untuk mendeteksi infeksi sebelumnya
- Tes antigen e hepatitis B (HBeAg) – untuk menilai tingkat infektivitas
- Tes DNA hepatitis B – untuk mengukur jumlah virus dalam darah
Selain tes darah, dokter mungkin juga merekomendasikan pemeriksaan pencitraan seperti USG hati, CT scan, atau MRI untuk menilai kondisi hati dan mendeteksi adanya kerusakan atau kanker.
Baca Juga : Tes HIV di Jakarta – Klinik Vaksin Jakarta Terbaik
Pengobatan Hepatitis B
Pengobatan untuk hepatitis B tergantung pada jenis infeksi (akut atau kronis) dan tingkat keparahan kondisi. Pada kebanyakan kasus hepatitis B akut, gejala hepatitis B dapat membaik tanpa pengobatan khusus, sementara hepatitis B kronis memerlukan perawatan yang lebih intensif.
Pengobatan Hepatitis B Akut
Pada hepatitis B akut, banyak orang yang dapat sembuh dengan sendirinya tanpa memerlukan pengobatan khusus. Penanganan biasanya berfokus pada:
- Istirahat cukup
- Konsumsi cairan yang adekuat
- Nutrisi yang seimbang
- Obat-obatan untuk mengurangi gejala hepatitis B seperti mual, muntah, dan sakit perut
Penting untuk menghindari alkohol dan obat-obatan yang dapat membebani hati selama proses pemulihan.
Pengobatan Hepatitis B Kronis
Pada hepatitis B kronis, pengobatan bertujuan untuk menekan virus, mengurangi peradangan hati, dan mencegah perkembangan menjadi sirosis atau kanker hati. Beberapa opsi pengobatan meliputi:
1. Obat Antiviral
Dokter biasanya akan meresepkan obat antiviral untuk membantu menekan replikasi virus hepatitis B. Obat-obatan ini bekerja dengan cara menghambat replikasi virus, sehingga dapat membantu mencegah kerusakan hati lebih lanjut. Beberapa obat antiviral yang umum digunakan meliputi:
- Entecavir
- Tenofovir
- Lamivudine
- Adefovir
- Telbivudine
Pengobatan dengan obat antiviral biasanya berjangka panjang, bahkan seumur hidup pada beberapa kasus.
2. Pemantauan Rutin
Pasien dengan hepatitis B kronis perlu menjalani pemeriksaan rutin untuk memantau kondisi hati dan melihat apakah ada tanda-tanda komplikasi seperti sirosis atau kanker hati. Pemeriksaan ini meliputi tes darah dan pemeriksaan USG hati secara berkala.
3. Transplantasi Hati
Pada kasus hepatitis B yang sudah menyebabkan kerusakan hati parah (sirosis), transplantasi hati bisa menjadi pilihan pengobatan. Namun, ini hanya dilakukan jika kondisi hati sudah tidak bisa diperbaiki lagi dengan obat-obatan.
Penting untuk dicatat bahwa pengobatan hepatitis B sebaiknya dilakukan di bawah pengawasan dokter spesialis penyakit dalam atau gastroenterologi untuk memastikan efektivitas dan keamanan pengobatan.
Baca Juga : 3 Jenis Tes HIV Paling Akurat
Apakah Hepatitis B Bisa Sembuh?
Hepatitis B adalah infeksi hati yang disebabkan oleh virus hepatitis B (HBV) yang dapat bersifat akut atau kronis. Hepatitis B masih bisa sembuh jika masih pada kasus akut, di mana sistem kekebalan tubuh masih bisa membersihkan virus.
Namun, pada kasus kronis, hepatitis B tidak bisa disembuhkan sepenuhnya, meskipun dapat dikontrol dengan pengobatan untuk mencegah kerusakan hati dan komplikasi. Perlu diingat bahwa gejala hepatitis B yang tidak ditangani dengan baik dapat berkembang menjadi kondisi yang lebih serius.
Baca Juga : Cara Penularan Virus HIV yang Perlu Anda Sadari
Pencegahan Hepatitis B dengan Vaksinasi
Pencegahan selalu lebih baik daripada pengobatan, dan ini sangat berlaku untuk hepatitis B. Vaksin hepatitis B adalah langkah preventif yang sangat efektif untuk melindungi diri dari infeksi virus hepatitis B.
Manfaat Vaksin Hepatitis B
Ada beberapa manfaat vaksinasi hepatitis B yang perlu diketahui:
1. Mencegah Infeksi Hepatitis B
Manfaat utama dari vaksin hepatitis B adalah untuk mencegah infeksi virus hepatitis B. Setelah mendapatkan vaksinasi, tubuh akan memproduksi antibodi yang dapat melawan virus hepatitis B. Ini berarti bahwa meskipun terpapar virus ini, sistem kekebalan tubuh sudah siap untuk melawannya.
2. Mencegah Penyakit Hati Kronis
Salah satu risiko terbesar yang ditimbulkan oleh infeksi hepatitis B adalah perkembangan penyakit hati kronis, seperti sirosis dan kanker hati. Dengan mendapatkan vaksin hepatitis B, Anda mengurangi risiko terkena infeksi ini yang pada gilirannya dapat mencegah kondisi kesehatan yang lebih serius.
3. Melindungi Bayi dan Anak-anak
Vaksin hepatitis B sangat dianjurkan untuk diberikan kepada bayi yang baru lahir. Bayi yang lahir dari ibu yang terinfeksi hepatitis B memiliki risiko tinggi untuk tertular virus ini. Vaksinasi hepatitis B yang diberikan dalam beberapa dosis pada bayi dapat melindungi mereka sejak dini dan mencegah infeksi yang dapat berdampak seumur hidup.
4. Mencegah Penularan di Masyarakat
Dengan semakin banyak orang yang divaksinasi, kita dapat menciptakan kekebalan kelompok (herd immunity). Ini berarti bahwa bahkan jika ada beberapa orang yang tidak divaksinasi, sebagian besar masyarakat akan terlindungi, sehingga mencegah penyebaran virus hepatitis B lebih lanjut.
Baca Juga : Manfaat Vaksin Hepatitis B Bagi Orang Dewasa dan Bayi
Siapa yang Harus Mendapatkan Vaksin Hepatitis B?
Vaksin hepatitis B dianjurkan untuk semua orang, baik anak-anak maupun orang dewasa. Namun, ada beberapa kelompok yang memiliki risiko lebih tinggi untuk terinfeksi hepatitis B dan sangat disarankan untuk mendapatkan vaksinasi ini. Mereka antara lain:
- Bayi dan Anak-anak: Semua bayi harus menerima vaksinasi hepatitis B segera setelah lahir, dengan dosis kedua diberikan dalam waktu satu hingga dua bulan setelah lahir.
- Pekerja Kesehatan: Orang yang bekerja di sektor medis, seperti dokter, perawat, dan petugas rumah sakit, harus menerima vaksinasi hepatitis B untuk melindungi diri mereka dari risiko tertular.
- Orang yang Berisiko Tinggi: Individu yang memiliki perilaku berisiko tinggi, seperti penggunaan jarum suntik bersama, atau mereka yang memiliki pasangan dengan infeksi hepatitis B, juga harus mendapatkan vaksin ini.
- Pengidap Penyakit Menular Seksual (PMS): Orang yang memiliki PMS atau berisiko tinggi terinfeksi PMS lainnya juga disarankan untuk mendapatkan vaksinasi hepatitis B.
Dosis dan Jadwal Vaksin Hepatitis B
Vaksin hepatitis B biasanya diberikan dalam tiga dosis yang disuntikkan secara bertahap. Dosis pertama diberikan segera setelah lahir atau saat pertama kali vaksinasi dilakukan, kemudian dosis kedua diberikan satu bulan setelah dosis pertama, dan dosis ketiga diberikan enam bulan setelah dosis pertama.
Setelah tiga dosis lengkap, vaksinasi hepatitis B memberikan perlindungan jangka panjang terhadap virus. Namun, untuk orang yang belum pernah menerima vaksin sebelumnya, vaksin hepatitis B juga dapat diberikan dengan skema jadwal dosis yang sedikit berbeda sesuai kebutuhan medis atau berdasarkan rekomendasi dokter.
Baca Juga : Pentingnya Vaksin Pneumonia Bagi Anak dan Orang Dewasa
Dapatkan Vaksin Hepatitis B di NK Health
Bagi Anda yang ingin melakukan vaksinasi hepatitis B dengan pelayanan profesional dan terpercaya, klinik NK Health menawarkan vaksin hepatitis B TWINRIX dengan kualitas terbaik. Dengan dokter yang berpengalaman dan fasilitas medis yang lengkap, NK Health memberikan layanan vaksinasi hepatitis B yang aman, efektif, dan terjangkau.
Klinik NK Health memiliki 4 klinik yang dapat Anda kunjungi untuk melakukan vaksinasi, yaitu:
- Duri Tol, Jakarta Barat: Duri Terusan Tol No 44 RT : 006, Jeruk, RT.6/RW.:01, Duri Kepa, Kecamatan Kebon Jeruk, Kota Jakarta Barat, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 11510
- Kelapa Gading, Jakarta Utara: Blok LC 7 No 42, Jl. Boulevard Barat Raya, Kelapa Gading Barat, Kecamatan Kelapa Gading, Jakarta Utara, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 14240
- Pekayon, Bekasi: Jl. Raya Pekayon, RT.003/RW.004, Jaka Setia, Kec. Bekasi Selatan, Kota Bekasi, Jawa Barat 17147
- Cikarang: Jl. Raya Cikarang-Cibarusa, Sukadami, Cikarang Selatan, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat 17530
Untuk informasi lebih lanjut mengenai jadwal vaksinasi atau cara mendaftar, Anda bisa langsung menghubungi NK Health atau datang langsung mengunjungi klinik NK Health terdekat. Jangan tunggu sampai terlambat, lindungi diri Anda dan keluarga dengan melakukan vaksinasi hepatitis B dan cegah virus hepatitis B di masa depan!
BOOKING VAKSIN HEPATITIS B ANDA DI KLINIK NK HEALTH TERDEKAT