
Apakah Anda sering merasakan nyeri di bahu yang mengganggu aktivitas sehari-hari? Atau mungkin kesulitan mengangkat tangan seperti untuk menyisir rambut? Jika iya, Anda bisa saja mengalami salah satu dari dua kondisi bahu yang umum terjadi, yaitu cedera frozen shoulder atau cedera rotator cuff. Dapat memahami perbedaan Frozen Shoulder dan Rotator Cuff adalah langkah awal untuk mendapatkan penanganan yang tepat. Yuk, simak panduan lengkap ini untuk mengetahui cara membedakan kedua cedera bahu ini.
JADWALKAN FISIOTERAPI ANDA SEKARANG DI CABANG KLINIK FISIOTERAPI TERDEKAT
Mengapa Penting Memahami Masalah Bahu?
Bahu adalah sendi dengan rentang gerak terluas di tubuh manusia, tapi justru karena fleksibilitasnya ini, bahu rentan mengalami cedera atau gangguan. Dua kondisi yang sering membuat bingung adalah frozen shoulder dan cedera rotator cuff. Dengan mengetahui perbedaan Frozen Shoulder dan Rotator Cuff, Anda bisa lebih cepat mengenali gejala yang dialami dan mencari solusi yang sesuai.
Baca Juga : Frozen Shoulder – Penyebab, Gejala, dan Pengobatan
Apa Itu Frozen Shoulder?
Frozen shoulder, yang dalam istilah medis disebut adhesive capsulitis, adalah kondisi di mana kapsul sendi bahu menjadi kaku dan menebal, sehingga membatasi pergerakan. Kondisi ini biasanya terjadi dalam tiga tahap:
- Tahap Pembekuan (Freezing): Nyeri mulai terasa saat menggerakkan bahu, dan rentang gerak semakin terbatas. Tahap ini bisa berlangsung 2-9 bulan.
- Tahap Beku (Frozen): Nyeri mungkin berkurang, tapi kekakuan sangat terasa. Tahap ini berlangsung 4-12 bulan.
- Tahap Pencairan (Thawing): Pergerakan bahu mulai membaik secara perlahan. Tahap ini bisa memakan waktu 5-24 bulan.
Saat mempelajari perbedaan Frozen Shoulder dan Rotator Cuff, penting untuk tahu bahwa frozen shoulder berhubungan dengan kapsul sendi, bukan otot atau tendon.
Baca Juga : Bagaimana Fisioterapi Dapat Membantu Mengatasi Frozen Shoulder
Apa Itu Cedera Rotator Cuff?
Rotator cuff adalah sekelompok empat otot dan tendon di sekitar sendi bahu yang membantu menjaga stabilitas lengan di soketnya. Cedera pada rotator cuff bisa berbentuk:
- Tendinitis: Peradangan pada tendon.
- Bursitis: Peradangan pada bursa, kantong kecil berisi cairan yang melindungi tendon.
- Robekan: Kerusakan atau sobekan pada tendon, baik sebagian atau total.
Dalam konteks perbedaan Frozen Shoulder dan Rotator Cuff, cedera rotator cuff fokus pada kerusakan otot dan tendon, bukan kapsul sendi seperti pada frozen shoulder.
Baca Juga : Terapi Cedera Bahu Rotator Cuff
Cara Membedakan Frozen Shoulder dan Rotator Cuff
Untuk memahami perbedaan Frozen Shoulder dan Rotator Cuff, mari kita lihat aspek-aspek utama yang membedakan keduanya:
1. Bagian yang Terdampak
- Frozen Shoulder: Menyerang kapsul sendi bahu yang menjadi tebal dan kaku, sehingga menyempitkan ruang untuk pergerakan tulang lengan atas.
- Cedera Rotator Cuff: Menyerang otot dan tendon rotator cuff yang berfungsi menstabilkan bahu, seperti supraspinatus dan infraspinatus.
2. Pola Kemunculan
- Frozen Shoulder: Muncul secara bertahap melalui tiga tahap dan bisa berlangsung selama 1-3 tahun.
- Cedera Rotator Cuff: Bisa terjadi tiba-tiba (akibat trauma seperti jatuh) atau berkembang perlahan karena keausan atau gerakan berulang.
3. Kelompok yang Rentan
Mengenali perbedaan Frozen Shoulder dan Rotator Cuff juga melibatkan faktor risiko:
- Frozen Shoulder: Lebih sering dialami oleh orang berusia 40-60 tahun, terutama wanita, serta penderita diabetes, gangguan tiroid, atau mereka yang pernah imobilisasi bahu lama.
- Cedera Rotator Cuff: Rentan dialami atlet, pekerja dengan gerakan berulang di atas kepala, dan orang di atas usia 40 tahun karena degenerasi alami.
Baca Juga : Klinik Fisioterapi Terbaik di Bintaro
Gejala yang Berbeda antara Frozen Shoulder dan Rotator Cuff
Gejala Frozen Shoulder:
- Nyeri bahu yang berkembang perlahan, sering memburuk di malam hari.
- Kekakuan ekstrem yang membatasi gerakan aktif maupun pasif.
- Sulit melakukan aktivitas sederhana seperti mengenakan baju atau meraih benda di atas.
Gejala Cedera Rotator Cuff:
- Nyeri saat mengangkat atau menurunkan lengan, terutama di malam hari.
- Kelemahan pada lengan saat memutar atau mengangkat benda.
- Suara “klik” atau sensasi mengganjal saat menggerakkan bahu.
- Pada kasus robekan parah, lengan mungkin tidak bisa diangkat sama sekali.
Mengenali perbedaan Frozen Shoulder dan Rotator Cuff dari gejala membantu Anda menentukan langkah awal sebelum berkonsultasi ke dokter.
Baca Juga : 5 Latihan Menyembuhkan Cedera Rotator Cuff
Penyebab Frozen Shoulder dan Rotator Cuff
Penyebab Frozen Shoulder:
- Imobilisasi bahu dalam waktu lama (misalnya setelah patah tulang atau operasi).
- Kondisi medis seperti diabetes (20% penderita diabetes berisiko mengalami frozen shoulder).
- Gangguan tiroid atau penyakit kardiovaskular.
- Penyebab idiopatik (tidak diketahui secara pasti).
Penyebab Cedera Rotator Cuff:
- Trauma langsung seperti jatuh atau kecelakaan.
- Gerakan berulang di atas kepala, misalnya pada atlet tenis atau tukang kayu.
- Degenerasi akibat penuaan.
- Postur tubuh yang buruk atau kebiasaan mengangkat beban berat.
Mengetahui perbedaan Frozen Shoulder dan Rotator Cuff dari segi penyebab bisa menjadi panduan untuk mencegah masalah ini.
Baca Juga : Rekomendasi Klinik Fisioterapi Di Tangerang
Cara Mencegah Frozen Shoulder dan Rotator Cuff
Pencegahan Frozen Shoulder:
- Lakukan mobilisasi dini setelah cedera atau operasi bahu.
- Kelola kondisi medis seperti diabetes dengan baik.
- Rutin melakukan latihan peregangan bahu.
Pencegahan Cedera Rotator Cuff:
- Pemanasan sebelum olahraga atau aktivitas berat.
- Gunakan teknik yang benar saat mengangkat beban atau bermain olahraga.
- Perkuat otot bahu dengan latihan teratur.
Langkah pencegahan ini mencerminkan perbedaan Frozen Shoulder dan Cedera Bahu Rotator Cuff dalam faktor risikonya.
Baca Juga : Gejala Cedera Rotator Cuff – Kenali Tanda-Tanda Cedera Bahu
Fisioterapi Adalah Solusi Terbaik untuk Pemulihan Cedera Frozen Shoulder dan Rotator Cuff
Baik frozen shoulder maupun cedera rotator cuff sering membutuhkan fisioterapi sebagai bagian dari pengobatan. Dengan memahami perbedaan Frozen Shoulder dan Rotator Cuff, fisioterapis dapat merancang program pemulihan yang sesuai untuk:
- Mengurangi nyeri dan kekakuan.
- Meningkatkan rentang gerak dan kekuatan.
- Mencegah masalah berulang di masa depan.
Baca Juga : Rekomendasi Klinik Fisioterapi di Bekasi
Fisioterapi di NK Health Untuk Menyembuhkan Cedera Bahu
Jika Anda mengalami cedera bahu rotator cuff atau frozen shoulder yang persisten atau parah, mendapatkan perawatan profesional sangatlah penting. NK Health menawarkan program rehabilitasi komprehensif yang dirancang khusus untuk mengatasi berbagai jenis cedera bahu. Tim fisioterapis berpengalaman di klinik NK Health menggunakan pendekatan berbasis bukti dan teknologi terkini untuk membantu Anda pulih sepenuhnya dari cedera rotator cuff dan frozen shoulder. Program rehabilitasi mereka mencakup:
- Evaluasi menyeluruh kondisi cedera bahu Anda
- Program latihan yang dipersonalisasi berdasarkan tingkat keparahan cedera dan tujuan pemulihan Anda
- Teknik manual terapi untuk mengurangi nyeri dan meningkatkan mobilitas
- Modalitas fisioterapi canggih seperti ultrasound terapeutik, stimulasi elektrik, dan terapi laser
- Pendidikan pasien tentang pencegahan cedera dan manajemen kondisi

DOCTOR (Dpt) Nicolas Bagus Setiabudi, BPhys (Hons) – Head Physiotherapist NK Health ( Lulusan Universitas Melbourne )
With Working Experience From Tan Tock Seng Hospital Singapore.
Dengan bantuan profesional dari NK Health, proses pemulihan dari cedera rotator cuff dapat dipercepat secara signifikan, mengurangi risiko komplikasi jangka panjang dan memastikan Anda kembali ke aktivitas normal secepat mungkin.
JADWALKAN FISIOTERAPI ANDA SEKARANG DI CABANG NK HEALTH TERDEKAT